PERNIKAHAN_GADIS_BUTA
#PERNIKAHAN_GADIS_BUTA Aku terbangun karena Araska menjatuhkan sesuatu di lantai. Bunyinya serupa gelas pecah. Badanku sudah mengeluarkan keringat dan tidak sedingin beberapa jam yang lalu. Obat penurun panas yang diberikan Desmi melakukan tugasnya dengan sangat baik. Kusibak selimut dan duduk di tepi ranjang. Dapat kurasakan bau parfum Araska menguar memenuhi seisi kamar. Barangkali dia tengah bersiap-siap untuk menghadiri rapat penting yang dibicarakannya semalam. “Jangan turun dulu, kaca-kaca ini bisa melukaimu. Tetaplah di sana sampai seseorang datang membersihkan kamar ini.” Aku tercenung mendengar apa yang baru saja Araska ucapkan. Ada setitik bahagia menyelinap diam-diam ke dalam rongga dada. Tumben bunglon ini memperhatikan keselamatanku. “Apakah kau akan pulang cepat malam ini? ada yang ingin kubicarakan denganmu.” “Jangan menunggu. Aku punya janji dengan seseorang.” “Apakah seseorang itu, Mika?” “Jangan ikut campur terlalu dalam dengan urusan pribadiku, Dezi...