Cerita Anak Silau Jawa yang Menginspirasi [bagian 2]

Mencoba peruntungan, melawan idealisme...

"Berangkat ma ho tu Palembang, tu tempat ni alangmu, dohot abahmu si Suman, malamar tentara ma ho, disiaphon Ayah dohot omak pe duit" kata ayahku membuka pembicaraan malam itu.
"Olo ayah, hupersiaphon ma berkas hu" jawabku singkat.

Akhirnya aku, bang Suman dan ditemani uak ongah berangkatlah kami ke Lahat ( yang kata ayahku Palembang ) padahal masih 3-4 jam lagi kalau mau ke Palembang. Naik bus ALS, aku duduk disebelah sama uak Ongah, bang Suman duduk di belakang disebelahnya ada anak nenek2.
"Dulu anak gadis juga itu " kata uakku bercanda 😁.

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 2 hari 1 malam, kami pun sampai di Lahat, tepatnya di Asrama Depo Pendidikan Sekolah Calon Bintara Puntang Lahat, ada patung burung Rajawali di depan Dodik Secaba itu, begitu orang sana menyebutnya.

Kehidupan asrama militer kami jalani selama disana, persiapan fisik untuk mengikuti ujian masuk tentara yang akan dilaksanakan di Palembang.

Dibimbing oleh Alang Fii , Abang kami ini adalah salah satu pelatih disana, nama lengkapnya Muhammad Safii M Sirait, kami panggil Alang karena dia anak uak saya nomor tiga.

"Lekket2 hamu dison da, main tikkam do dison halak, ala molo adong masalah dokkon ma adekku hamu, aman mai" ( Bagus-bagus kalian di Lahat ini yaa, main tikam disini orang, tapi kalau ada apa-apa bilang aja kalian adik Sirait Dodik, aman lah kalian itu)''.
"Olo Alang" jawab kami berdua.

"Adeknya bang Rait yo?", kata kakak penjaga kafe di daerah Lematang, tempat kami nongkrong ( duduk-duduk dulu istilahnya ) 😁 kalau di Kisaran seperti River View lah, pinggir sungai.
"Iyo kak" kata kami berdua.
"Santai-santai lah dulu disini, nak minum apo" lanjut kakak itu.
"Es jeruk ado kak?" Tanyaku,
"Es jeruk nipis galak ?" kata kakak itu bertanya
Aku pun heran, macam mana pula Ed Jeruk Nipis yg Galak ini, " itu pun jadi lah kak", berharap segera disuguhkan karena penasaran 😁😁.

"Ini Es nyo" kata kakak itu sambil menyerahkan es Jeruk Nipis yg Galak itu. Rasanya sama aja, tak pala galak kali. Belakangan baru tahu aku, ternyata arti "galak" itu "mau" 😬, oh tahe ...

Ketika hari pendaftaran masuk tentara, berangkatlah kami menuju Palembang, naik Kereta Api, bayarnya setengah ( karena tentara yg bawa kami ) duduk di Kantin Kereta Api tersebut, dengan penuh semangat yg ondak jadi tentara ini.👮👮...

Setelah melewati, Muara Enim, Prabumulih ( itu yg kuingat ) akhirnya sampai kami ditujuan.

Oh ini Palembang, begitu gumamku dalam hati, kota yg terkenal dengan Sungai Musi dan jembatan Ampera, ( baca di RPUL dulu ), makanannya empek2 👍👍

"Kalian tinggal disini aja dulu ya selama tes ini " kata alang.
"Iya Alang" jawab kami. Kami ( Aku, bang Suman dan ada kawan satu lagi Mujairi namanya ) tinggal di Jl. Mangkubumi, Lorong Nangka II, Kel. Tiga Ilir, Palembang, di rumah keluarga Pak Ernoto, baik sekali mereka kepada kami. Seperti orang tua sendiri, apalagi ibu itu, pagi2 sudah buatin sarapan, "biar kalian kuat nanti kalau dites" kata beliau. "Terima kasih banyak ya Bu" itu yg bisa kami sampaikan.

Berangkatlah ke tempat tes masuk tentara itu, namanya Ajendam II Sriwijaya, lupa aku alamatnya dimana. Begitu sampai disana, banyak kali yg mau mendaftar, rame kali lah pokoknya, sampai mengatur barisan kami pun tentara yg ada disitu kewalahan.

Berkas yg diminta kami persiapkan, lalu secara bergilir berbaris rapi kami serahkan panitia. Masuk giliranku, dengan berdebar kuserahkan berkasku, "kamu dari Medan yaa", tanya panitia tersebut dengan wajah khas militer "siapp, benar pak", jawabku, ingat pesan Alang kalau ditanya selalu jawab siapp.

"KTP mu resi ini" tanyanya lagi, "siapp, blangko kosong di Lahat " jawabku.
"Kamu baru tamat sekolah bulan Mei, di Kisaran, Asahan Sumut, lalu dapat Resi KTP di Lahat, baru 1 bulan disini, Bisa dapat KTP itu harusnya setelah minimal 6 bulan berdomisili di satu tempat" kata Bapak itu.
"Siapp, saya tinggal dengan Abang saya di Lahat, dan sudah ada Surat Pindah dari tempat tinggal saya sebelumya" jawab saya menerangkan.
"Baik, ini kami terima dulu, kamu tunggu saja pengumuman nanti sore, jangan jauh2 yaa " Begitu Bapak itu menutup pertemuan kami.
"Siappp" saya jawab dengan penuh harap.

Sore hari kami dipanggil satu2, lalu dibariskan berbanjar baris dua, begitu selesai kelompok kami dibariskan lalu salah satu panitia berkata " yang sebelah kanan saya silahkan pulang, tapi persiapkan diri untuk tes kesehatan, sedang yg sebelah kiri saya silahkan anda mendaftar lagi tahun depan, terima kasih".
"Siappp" jawab kami serentak..

Dengan perasaan sedih, aku pun pulang, dan rasanya aku tak akan kesini lagi, aku gagal di tes administrasi, barangkali ditempat lain begitu dalam hati aku berkata...

To be Continued...🙏

Comments

Popular posts from this blog

Persyaratan Prmbuatan SKCK oleh POLRES ASAHAN KISARAN

Proses masuk islam dan syaratnya orang bisu (dipersulit)

Panduan Memakai ATM BCA Gojek dan Bedanya Dengan ATM BCA Biasa